Tahun 2012 menjadi keberuntungan bagi kaum sesama jenis di Amerika Serikat. Presiden Barack Obama, pada Kamis, 9 Mei 2012, menyetujui adanya pernikahan dari jenis kelamin yang sama itu.
"Penting bagi saya untuk tetap maju dan memastikan bahwa saya beranggapan pasangan sejenis seharusnya bisa menikah," ujar Obama dalam sesi wawancara dengan stasiun televisi ABC dalam acara Good Morning America.
Obama menambahkan bahwa dua putrinya, Malia dan Sasha, memiliki karib yang orang tuanya adalah pasangan sejenis. "Beberapa kali saya dan Michelle duduk di meja makan dan kami berbincang soal teman-teman mereka serta orang tuanya," kata presiden keturunan Kenya itu.
Menurut dia, sangat aneh kalau orang tua teman-teman anaknya itu mendapat perlakuan yang berbeda. "Itulah yang membuat perubahan perspektif saya," ujar pria lulusan hukum dari University of Chicago ini.
Pernyataan Obama ini membuatnya menjadi Presiden Amerika pertama yang mengungkapkan dukungan terhadap pernikahan gay. Komentar tersebut langsung mendapat sambutan positif dari anggota Demokrat, kelompok pendukung kaum gay dan pendukung hak-hak sipil di Amerika.
"Ini adalah titik balik yang besar dalam sejarah hak sipil Amerika," ujar Wali Kota New York Michael Bloomberg, salah satu kota di Amerika yang mendukung pernikahan sesama jenis.
Di satu sisi dapat dukungan, di sisi lain Obama dapat cercaan dari lawan politiknya. Aktivis Partai Republik dan pemimpin konservatif, Kristiani, mencela sikap Obama dan menyebutnya sebagai risiko politik yang bisa memecah belah bangsa.
Saat ini, dari 50, ada 29 negara bagian yang menolak legalisasi pernikahan sesama jenis. Dengan jumlah penolakan yang masih besar itu, Obama dipastikan dapat lawan yang berat dari calon presiden Partai Republik, Mitt Romney, sosok penentang pernikahan sesama jenis.
"Pernyataan Obama tentang pernikahan akan menjadi isu besar dalam pemilihan Presiden," ujar Tony Perkins, pemimpin Evangelikan yang juga Presiden Dewan Riset Keluarga, sebuah kelompok konservatif Kristiani. "Presiden telah menunjukkan perbedaan yang kontras antara dia dan... Mitt Romney."