Di Masjid Fatimah, Kota Solo terdapat sebuah Alquran langka. Selain berukuran besar dan hurufnya yang ditulis menggunakan tinta emas, Alquran ini juga diyakini telah berusia dua abad.
Sekilas, Alquran yang disimpan di salah satu sudut masjid di Jalan Radjiman itu terlihat biasa - biasa saja. Namun ketika pengunjung mencermatinya lebih detail, terungkaplah berbagai daya tarik kitab suci kaum muslimin ini. Seluruh ayat - ayatnya ditulis tangan langsung, sedangkan covernya terbuat dari kulit unta yang khusus didatangkan dari Jazirah Arab.
Dalam keadaan terbuka kitab suci ini berukuran panjang 1,50 meter dan lebar 2,50 meter. Sedang tebal Alquran sendiri mencapai 30 sentimeter dengan berat sekitar 200 kilogram. Menurut takmir masjid setempat, Ustad H Muhammad Nazzim (46) kitab tersebut merupakan pemberian dari salah satu kerajaan di Timur Tengah kepada Keraton Kasunanan. Kemudian oleh seorang pengusaha, Alquran tersebut diberikan ke Masjid Fatimah.
"Saat Ramadhan para jemaah membaca kitab ini secara bergantian, hingga menjelang sahur," katanya beberapa waktu lalu. Pemeliharaan Alquran langka ini, menurutnya, tidak membutuhkan cara - cara khusus. Setiap hari beberapa santri mengelapnya dengan kain. "Tidak rumit, cukup pakai kain lap sudah bersih," katanya.
Saat disinggung lembaran Quran yang menggunakan kulit unta, Nazzim menyatakan, kulit hewan tersebut tidak menimbulkan bau, karena sudah dibersihkan lewat teknik khusus. Begitu pula saat ditanyakan karamah khusus Alquran yang ada di masjid tersebut, ia menegaskan tidak ada.
"Hanya ada kenyamanan tertentu bagi orang yang membacanya. Meskipun ada tulisannya yang tidak jelas, namun mulut kita seperti ada yang menuntun sehingga dapat membaca ayat demi ayat tanpa kesalahan," katanya. Selama bulan Ramadhan, setiap hari terutama menjelang waktu berbuka puasa, Alquran ini selalu dibaca. Ukuran hurufnya yang besar memudahkan siapa saja untuk membaca ayat - ayat di dalamnya, meski harus dilakukan sambil berdiri.
Masih berkaitan dengan Alquran, akhir pekan lalu di Temanggung, tepatnya di SD Universal Temanggung, digelar peringatan Nuzulul Quran atau peringatan turunnya Alquran. Uniknya kegiatan ini juga melibatkan anak - anak autis. Mereka berbaur dengan murid lain dan bersama - sama melantunkan kalam suci Ilahi.
Tercatat ada delapan anak autis yang ikut belajar di SD Universal yang terletak di jalan Gerilya, Karangsari, Kowangan, Temanggung. "Sekolah ini terbuka untuk semua kalangan. Tidak ada anak - anak yang bodoh atau kurang pintar, semua anak kami anggap sama. Mereka punya potensi menjadi cerdas," kata pimpinan SD Universal Iman Bintoro.
Di penghujung kegiatan tersebut, pihak sekolah memberikan sejumlah hadiah dan kado bagi siswa yang berhasil membaca dengan baik. Sementara, lainnya juga mendapat bingkisan, sehingga tidak ada peserta yang merasa di bedakan. "Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan mereka terhadap Alquran, juga ketaqwaan menjalankan ibadah puasa," katanya.
Sekilas, Alquran yang disimpan di salah satu sudut masjid di Jalan Radjiman itu terlihat biasa - biasa saja. Namun ketika pengunjung mencermatinya lebih detail, terungkaplah berbagai daya tarik kitab suci kaum muslimin ini. Seluruh ayat - ayatnya ditulis tangan langsung, sedangkan covernya terbuat dari kulit unta yang khusus didatangkan dari Jazirah Arab.
Dalam keadaan terbuka kitab suci ini berukuran panjang 1,50 meter dan lebar 2,50 meter. Sedang tebal Alquran sendiri mencapai 30 sentimeter dengan berat sekitar 200 kilogram. Menurut takmir masjid setempat, Ustad H Muhammad Nazzim (46) kitab tersebut merupakan pemberian dari salah satu kerajaan di Timur Tengah kepada Keraton Kasunanan. Kemudian oleh seorang pengusaha, Alquran tersebut diberikan ke Masjid Fatimah.
"Saat Ramadhan para jemaah membaca kitab ini secara bergantian, hingga menjelang sahur," katanya beberapa waktu lalu. Pemeliharaan Alquran langka ini, menurutnya, tidak membutuhkan cara - cara khusus. Setiap hari beberapa santri mengelapnya dengan kain. "Tidak rumit, cukup pakai kain lap sudah bersih," katanya.
Saat disinggung lembaran Quran yang menggunakan kulit unta, Nazzim menyatakan, kulit hewan tersebut tidak menimbulkan bau, karena sudah dibersihkan lewat teknik khusus. Begitu pula saat ditanyakan karamah khusus Alquran yang ada di masjid tersebut, ia menegaskan tidak ada.
"Hanya ada kenyamanan tertentu bagi orang yang membacanya. Meskipun ada tulisannya yang tidak jelas, namun mulut kita seperti ada yang menuntun sehingga dapat membaca ayat demi ayat tanpa kesalahan," katanya. Selama bulan Ramadhan, setiap hari terutama menjelang waktu berbuka puasa, Alquran ini selalu dibaca. Ukuran hurufnya yang besar memudahkan siapa saja untuk membaca ayat - ayat di dalamnya, meski harus dilakukan sambil berdiri.
Masih berkaitan dengan Alquran, akhir pekan lalu di Temanggung, tepatnya di SD Universal Temanggung, digelar peringatan Nuzulul Quran atau peringatan turunnya Alquran. Uniknya kegiatan ini juga melibatkan anak - anak autis. Mereka berbaur dengan murid lain dan bersama - sama melantunkan kalam suci Ilahi.
Tercatat ada delapan anak autis yang ikut belajar di SD Universal yang terletak di jalan Gerilya, Karangsari, Kowangan, Temanggung. "Sekolah ini terbuka untuk semua kalangan. Tidak ada anak - anak yang bodoh atau kurang pintar, semua anak kami anggap sama. Mereka punya potensi menjadi cerdas," kata pimpinan SD Universal Iman Bintoro.
Di penghujung kegiatan tersebut, pihak sekolah memberikan sejumlah hadiah dan kado bagi siswa yang berhasil membaca dengan baik. Sementara, lainnya juga mendapat bingkisan, sehingga tidak ada peserta yang merasa di bedakan. "Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan mereka terhadap Alquran, juga ketaqwaan menjalankan ibadah puasa," katanya.