EKONOMI LIBERALISASI DAN PASAR BEBAS | Pasar globar merupakan produk liberalisasi, untuk itu yang diperlukan saat ini adalah penyadaran dan pencerahan (aufklarung) secara lebih intens sehingga masyarakat global sadar dan mengerti mengenai apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Liberalisasi adalah dua sisi mata uang yang tak boleh dilihat secara simplinkatif. Liberalisasi memang membebaskan hambatan perdagangan dan investasi antar negara. Tapi konsekuensinya sangat berat, terutama bagi negara berkembang dan negara miskin. Negara-negara berkembang dan negara miskin harus bertarung secara bebas dengan negara-negara kaya. Padahal ada perbedaan standar etisiensi.
Ada
pula perbedaan tingkat penguasaan teknologi. Dan yang paling jelas, negara maju lehih "berkuasa" serta mempunyai power yang lebih untuk melakukan penetrasi pasar selain itu biasanya mereka mempunyia format yang mengarahkan persaingan ke arah yang menguntungkan mereka. "Kekuasaan" itu bukan saja tercermin dari tumpukan uang pada pundi-pundi pemerintahan negara maju, tetapi juga pada teknologi yang mereka ciptakan. Kreator-kreator teknologi contoh seperti Bill Gates memasang tarif yang mahal untuk software ciptaan mereka. Ketika kompetisi makin ditemukan oleh penguasaan teknologi informasi, software menjadi kebutuhan primer bagi seluruh dunia. Padahal untuk menggunakannya, setiap orang harus mengeluarkan uang (dalam bentuk dolar AS) untuk "menyewa" kreasi Bill Gates. Bagi negara miskin, membayar royalti hak cipta intelektual (intelectual property rights), adalah pengeluaran yang luar biasa besar. Juga dibutuhkan penyadaran, bahwa liberalisasi yang berarti. peningkatan kapasitas ekonomi global segera diikuti dengan menipisnya barang langka di muka bumi.
Tapi di balik itu semua yang tak kalah penting adalah kejujuran dari pemimpin penyokong liberalisasi, dari kejujuran diharapkan par pemimpin bersikap lebih realistik bahwa pertumbuhan memang perlu, tapi tidak harus decapai dengan pegorbanan yang irasional.