Kadang, melihat pasangan kakek dan nenek yangsaling menggenggam tangan lebih menyenangkan dibandingkan melihat filmromantis. Ada skenario dalam sebuah film, yang terkadang hanya menjual mimpi.Tetapi saat melihat pasangan kakek dan nenek yang masih bersama hingga usiasenja, masih saling mencintai, menggandeng tangan atau merangkul bahu.. ituadalah bukti bahwa cinta mereka abadi, dan membuat cucu mereka iri, termasukaku.
Seperti kisah cinta para kakek dan nenekpuluhan tahun yang lalu, pertemuan dan kisah cinta mereka terjadi dengansederhana. Tanpa makan malam romantis, tanpa lagu-lagu cinta, tanpa BBM ucapansayang, tanpa pernikahan ala negeri dongeng, tetapi mereka membuktikan sebuahkomitmen cinta yang bertahan selamanya.
Kakek dan nenek sering bercerita bahwapertemuan mereka terjadi begitu saja, saat kakek menjadi salah satu tentara didaerah Boyolali. Mereka bertemu di sebuah acara pidato kepala desa, dan sejaksaat itu mereka saling menyadari bahwa ada yang aneh dengan perasaan mereka.Usia mereka saat itu 18 dan 17 tahun.
Saat itu, muda mudi yang saling jatuh cintamenunjukkan rasa suka mereka dengan malu-malu, tidak seperti sekarang. Merekahanya bertemu jika ada acara kumpul muda mudi desa atau pidato kepala desa.Posisi kakek sebagai tentara membuatnya sedikit sulit bertemu dengan nenek,tetapi mereka seperti punya firasat bahwa mereka berjodoh dan akan salingmelengkapi.
Pada masa itu, kondisi Indonesia sedang susah.Tidak ada rangkaian bunga atau makan malam romantis saat kakek menyatakankeseriusannya pada nenek. Sederhana saja, "Yang Maha Kuasa mempertemukankita dengan cara yang sederhana. Tetapi aku percaya bahwa ini adalah jawabanatas doaku setiap malam. Aku percaya kamu akan menjadi istri yang mendampingikudalam susah dan senang, menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak,"ujar kakek saat itu.
Sederhana bukan?
Kalimat itu menjadi awal mula perjalanan cintamereka, tak butuh waktu lama hingga mereka menikah dalam kesederhanaan. Merekamemulai perjalanan sebagai suami istri dalam kondisi yang susah, seringkalikakek meninggalkan nenek untuk menjadi tentara di daerah konflik atau sebagaipasukan relawan ke luar negeri. Dalam kondisi berjauhan, mereka saling setiadan menjaga dalam doa. Hingga usia pernikahan mencapai angka 10 tahun, 20tahun.. 50 tahun.
Sebuah perjalanan yang sangat panjang. Lebihmenantang daripada film 2 jam atau drama 20 episode yang sering aku saksikan.Aku ingin seperti mereka, saling mencintai dan menjaga hingga usia renta. Saataku bertanya apakah rasa cinta mereka berkurang seiring dengan banyaknyakeriput di wajah, mereka menggeleng. "Kami jatuh cinta dalam pandanganmata, tetapi saling belajar mengasah cinta dengan hati. Saat pandangan kamimenua, hati kami yang bekerja."
Itulah kisah cinta milik kakek dan nenekku. Diusia pernikahan emas mereka, 50 tahun. Mereka berpesan bahwa tidak adapernikahan yang sempurna, mereka juga beberapa kali mengalami pertengkaran ataumasalah. Apakah masalah itu akan menodai cinta yang telah dibangun? Merekamembuktikannya dengan "Tidak" dan terus saling berpegangan tangan,saling percaya, saling menopang.
Semoga kisah cinta sederhana ini bisa menjadimilik kita semua.
Tidak ada yang sederhana dalam cinta, karenacinta itu sendiri.. luar biasa.