Berbagai macam pahlawan dan
ahli perang, negarawan dan
jenderal
besar
muncul di dalam perang-perang bersejarah di daerah Tembok Besar
, semua ini memperkaya isi kebudayaan Tembok Besar
. Legenda- legenda indah pun muncul dari antara batu-batu kokoh Tembok Besar
, cerita-cerita yang
memberi kehidupan ke dalam sosok tembok yang
tinggi dan
dingin. Cerita-cerita tentang jatuhnya suatu dinasti, kepintaran seorang rakyat biasa, sampai cerita cinta
yang
menyentuh hati.
Tembok Jiayuguan (di propinsi Gansu) adalah salah satu
nadi
yang
membentang di sebagian Jalan Sutra Kuno (jalur yang
membentang dari Eropa Selatan, Arab, India, sampai ke China). Pembangunannya memerlukan jumlah pekerja dan materi
yang
luar biasa besarnya. Dari balik tembok-tembok Jiayuguan inilah muncul berbagai macam cerita yang
kadang aneh kadang indah tentang pembangunannya.
Konon pada jaman Dinasti Ming(1368-1644) seorang pekerja yang
bernama Yi Kaizhan adalah ahli matematika. Dia mengkalkulasikanbahwa pembangunan Tembok Jiayuguan akan membutuhkan 99,999 buah batu. Pengawasnya tidak percaya dan
mengatakan jikalau kalkulasinya salah meskipun dengan satu
buat batu saja maka dia
dan
seluruh
pekerja akan dihukum dengan kerja keras selama tiga tahun.
Setelah pembangunan selesai, si pengawas sangatlah senang ketika melihat satu
batu masih tertinggal di belakang gerbang Xiwong. Tetapi saat itu juga Yi Kaizhan tiba-tiba mengatakan bahwa batu itu ditaruh disitu oleh makhluk supranatural untuk menstabilkan
dan
jika dipindah satu
inci pun seluruh Jiayuguan akan runtuh. Sekarang, para pengunjung Tembok Jiayuguan dapat menemukan batu itu, persis seperti hari dimana si pengawas menemukannya.